Selasa, 30 Oktober 2007

Rahasia Villa Lereng Gunung

Ditulis oleh : Adi

Dering suara handphone mengusik tidur nyenyak sang pangeran, dia pun bangun dan mengusap mata dengan cepat tangannya menyambar handphone tersebut walau dengan suara yang masih agak gagap…” Hallo pagi…” sapanya dengan suara yang masih terpatah patah, terdengar suara keras membalas “ Hi..Jak kamu baru bangun ya..?” ternyata sang Bapak yang ada jauh dipegunungan tempat peristirahatannya. “ hallo pa..gimana kok tumben papa pagi pagi bener telpon aku?” tanya Jaka yang sudah mulai terbangun tenang. Sang bapak pun menjawab “ Jak papa ada tugas penting yang harus papa selesaikan diluar kota kira kira 2 minggu, kamu bias gak tungguin villa papa sekalian temenin Bibi, soalnya Mamamu mau ikut keluar kota”, dengan perasaan girang jakapun menanyakan balik ke papanya “ semua fasilitas papa ijinin aku pake kan pa..? Jaka seolah berharap banyak bias membawa mobil mewah papanya untuk berkeliling selama liburan itu, “ya….deh kamu boleh pake semuanya…” jawab papanya yang seolah sudah membaca terlebih dahulu keinginan anaknya,”Ok..deh pa..kapan aku harus kesana? Tanya Jaka dengan riang, “sesegera mungkin nanti sore papa sudah mau berangkat dan nanti uang saku papa titip sama bibi ya…”. “Terima kasih pa..sampaikan salamku pada mama…”ucap Jaka seraya menutup telpon itu dan dengan cepat bergegas gembira menuju kamar mandi.
Tampak tak lama kemudian Jaka yang sudah rapi dengan sebuah travel bag menuju kepinggir jalan dan melambaikan tangan kepada taxi yang kebetulan lewat didepannya. Taxi pun kemudian melaju menuju bebukitan yang membentang hijau di sepanjang jalan. Setelah berselang 2 jam kemudian tampak Jaka menunjuk sbuah rumah mewah yang tepat berdiri kokoh dibawah bukit Bedugul Bali seakan memberikan petunjuk pada sopir taxi untuk menuju kearah sana. Taxi pun berhenti tepat didepan rumah mewah yang berwarna putih bersih, dan kemudian diikuti suara klakson yang mengisyaratkan bahwa ada orang yang dating, tak lama kemudian seorang wanita berparas ayu dan polos dengan cepat menghampiri taxi tersebut “ oh…selamat datang den Jaka” sambut wanita itu dengan sedikit menunduk seolah tak berani menatap mata majikannya. Jaka pun mengeluarkan dompet dan memberikan beberapa lembar uang pada sopir taxi yang dengan sekejap membuat sopir taxi kembali melajukan kendaraannya. “ Bi.. Papa dan Mama udah berangkat ya..? Tanya Jaka dengan singkat, “sudah den..baru saja” sahut bibi dengan singkat seoalah masih canggung. “Oh ya bik, Papa ada titip uang ya…? Tanya Jaka penuh pengharapan. “Oh ya den bibi taruh dikamar eden diatas meja hias” sahut bibi seraya menarik koper yang penuh dengan perlengkapan Jaka. Terlihat gembira sekali Jaka saat itu karena kini seolah dia merasakan menjadi raja yang baru saja dinobatkan, dengan langkah yang sedikit terburu Jaka terlihat bergegas menuju kamar tidur tempat yang telah disiapkan oleh Bi ayu dan seraya membuang tubuhnya diatas spring bed yang empuk,…”byuk..” terdengar suara tubuh Jaka yang direbahkan sampai-sampai mengejutkan Bi ayu yang sedang merapikan baju-baju Jaka dari kopernya itu. Sepi dan sejuknya suasana pegunungan membuat Jaka terlelap dengan cepatnya walau sang Bibi masih sedang asyik merapikan pakaian anak majkannya itu.
Kira-kira jam 4 sore hari Bi ayu tetap sibuk mencuci pakaian majikanya yang kotor yang masih ditinggal dirumah itu. Disini hendak saya ulas sedikit tentang Bi ayu yang sudah bekerja disana sejak Bi ayu kecil dan seakan sudah menjadi bagaian dari keluarga tersebut, nama Bibi sebenarnya tidaklah cocok diberikan kepada dia karena umurnya sendiri barulah 25 tahun dan masih belum menikah, juga kalo dilihat warna kulit yang kuning langsat bersih dan wajah yang ayu seperti namanya, namun dia hanyalah seorang pembantu yang jarang merawat diri dan berhias membuat penampilannya kelihatan sangat sederhana. Pada saat itu sang Bibi mencuci pakaian dengan menggunakan kain yang setinggi lutut bak pembantu pada umumnya dan tidak menggunakan baju hanya Bra saja. Tak lama kemudian Jaka terbangun dari tidurnya dan berjalan menuju teras yang menghadap kedanau namun dalam langkahnya menuju ke teras dia melewati kamar mandi tempat Bi ayu mencuci yang pintunya setengah tertutup sehingga saat Jaka lewat hanya dia yang bias melihat Bi ayu sedangkan tidak sebaliknya karena Bi ayu sendiri membelakangi pintu. Baru beberapa langkah Jaka melewati kamar mandi dan saat itu pula langkah pemuda yang baru berusia 17 tahun itu terhenti dan terbersit pikiran kotor di otak Jaka saat itu “ waw kelihatannya punggung Bi ayu mulus juga ya” dan dengan menginjikan kakinya Jaka pun membalikan langkahnya mendekati kamar mandi dan berdiri di sela sela lobang pintu memperhatikan punggung Bi ayu yang sedang asyik mencuci, tanpa disadari Bi ayu, Jaka benar-benar memperhatikan setiap lekukan tubuh indah Bi ayu yang menggunakan kain basah sehingga memudahkan Jaka untuk menikmati walaupun masih tertutup. Sungguh tanpa sadar Bi ayu masih dengan asyiknya sampai pada bilasan terakhir dan dia tak mengira sama sekali kalo ada sepasang mata memandangi dengan tajam. Disisi lain Jaka sudah gusar ingin memeluk dan…meremas tubuh indah itu. Setelah semua terbilas bersih, Bi ayu yang tidak tahu kalo ada yang memperhatikan dia ternyata perlahan menurunkan kainnya dan membuka Branya sehingga hanya CD berwarna putih tipis yang menutupi tubuhnya kali ini, terlihat pantatnya yang sintal semakin membuat Jaka tak tahan, juga terlihat jelas sepasang susu yang begitu indah yang mulai di elusnya dengan sabun. Saking tak tahan Jaka pemuda yang belum tahu banyak tentang wanita ini, melangkahkan kakinya menuju kamarnya dan segera membuka celana yang sudah lecek karena diremas-remas itu kemudian meraih Mr.P dan mengocoknya sambil memejamkan matanya sampai 10 menit kemudian mengeluarkan cairan putih kental, terlihat Jaka sangat menikmati apa yang dia lakukan. Maksud hati melihat pemandangan gunung malah ketemu gunung Bi ayu yang indah.


Setelah itu mungkin Jaka merasa sedikit lelah lalu dia membaringkan tubuhnya di tempat tidur tanpa memakai celananya terlebih dahulu, saat itu pintu juga setengah tertutup. Berselang beberapa menit kemudian, Jaka ternyata sudah tertidur pulas lagi, namun sungguh terkejut si Bi ayu yang ketika itu bermaksud membangunkan Jaka untuk makan malam melihat Jaka setengah telanjang, diam-diam ternyata bi ayu pun kelihatan agak tersentak melihat ukuran Mr.P Jaka yang lumayan besar. Disaat yang hampir bersamaan Jaka pun tersentak dan Bi ayu segera membalikan badan dengan berkata "Maaf den bibi hanya bermaksud membangunkan aden karena makan malamnya sudah siap", dengan terburu dan kalang kabut Jaka berusaha meraih celananya dan segera memakainya. Rasa malu dan rasa kepengen ngelakuin hubungan saat itu bercampur dihati Jaka. Dengan muka tebal pun Jaka menjawab " Ya sudah nanti saya makan, saya mau mandi dulu".


Singkatkata Jaka yangsudah mandi dan berganti pakaian dengan bau farfum yang sedap menuju kemeja makan dan menikmati masakan yang dibuat oleh Bi ayu. Dengan lahap sekali Jaka menikmati hidangan itu dengan sesekali melirikan matanya ke Bi ayu, yang mana masih terbersat dipikiran Jaka tentang indahnya tubuh wanita yang duduk bersimpuh di sebelah meja makan. Tak lama kemudian Jaka selesai makan dan bertanya dengan muka yang sedikit Jaim kepada Bi ayu "bi,...bibi udah makan?" dengan tenang sekali Bi ayu menjawab denganmuka tertunduk "Ya den sebentar juga saya makan". Sambil mencuci tangannya Jaka kembali bertanya " Bi..bibi bisa pijat gak ya? saya merasa letih sekali setelah perjalanan jauh tadi siang", masih dengan sikap kepala menunduk Bi ayu menjawab " ya..den, tapi bibi gak begitu kuat tangannya, ya kalo sekedar mijit sih bibi bisa kok". Sambil berjalan menuju kamarnya Jaka berkata " ya deh bik, tolong pijitin aku...", Bi ayu sungguh tidak berani membantah dan dengan segera mengikuti langkah Jaka dengan langkah-langkah kecil dibelakangnya. Sesampai dikamar dengan sedikit ragu Jaka pun melucuti pakaiannya dan hanya menyisakan boxernya saja, yang kemudian segera telungkup seolah siap untuk dipijat, namun Bi ayu yang sebenarnya juga suka memandangi tubuh majikan kecilnya langsung berbalik dan melangkah dengan cepat sambil berkata "Maaf den bibi mau ambil minyaknya dulu" serta dengan cepat dia kembali dengan menggenggam sebotol minyak urut di tangannya. Sang bibi pun mulai mengurut kaki Jaka yang berbulu tipis dan atletis itu dan perlahan kepaha, Jaka pun sangat menikmati pijatan itu sambil berkata "pijatannya enak lho bik", sang bibi hanya tersenyum tenang. Tanpa disadari ternyata Jaka terangsang dan Mr.P nya mulai mengeras dan serasa mendorong kasur empuk yang ditidurinya, dan dia berkata "bi..bisa gak pijat yang ini lagi.." sambil menunjuk pada pangkal pahanya, tanpa berani menolak sang bibi pun mengarahkan tangannya kepangkal pahanya Jaka. Bi ayu merasa agak risih melakukannya namun dia harus melakukan perintah Jaka, karena masih ada perasaan takut didalam hatinya Bi ayu pun melakukan dengan sangat hati-hati sampai sampai beberapa waktu kemudian Jaka memegang tangan Bi ayu dan mengarahkan kedasar sela sela pahanya seolah memberikan perintah kalau pijatannya kurang berani. Beberapa kali Bi ayu menyentuh buah paha Jaka yang mulai mengkerut menahan nafsunya, anyway tanpa disadaripun Bi ayu semakin asyik melakukannya, maklum saja Bi ayu adalah seorang wanita yang Jablay ( Jarang di Belai ). Sesudah itu Jaka membalikkan badannya pertanda dia ingin dipijat bagaian depan tubuhnya, "ya.....ampun..." celetuk Bi ayu tanpa sadar setelah melihat perubahan bentuk celana Jaka yang ternyata tanpa CD, "ada apa bi...?" tanya Jaka pura-pura tidak tahu. "eeeeenggak.....den...eeenggak kok" jawab Bi ayu dengan sedikit ketakutan, kini Jaka mulai agak nakal dan berkata "pasti bibi perhatiin yang ini ya...." tanya Jaka dengan cueknya. Bi ayu pun bisa membaca maksud Jaka, dengan senyumnya yang tipis dan masih tercampur sedikit malu dan takut diapun menyahut "....ehmm....gak kok den..". Bi ayu kemudian melanjutkan pijatannya, sampai suatu klimaks lagi Jaka mengambil tangan Bi ayu dan mengarahkannya ke Pangkal pahanya, namun kali ini hal itu dilakukan dengan tatapan nafsu yang menyorot dari matanya, dengan sedikit perlawanan namun tak berarti bagi tarikan tangan jaka yang begitu kuat dan seraya tetap memegang tangan Bi ayu seolah mengajarkan bagaimana memijat dengan baik, setelah semuanya berjalan dengan baik tanpa kesadaran Bi ayu perlahan Jaka pun mengarahkan tangan Bia ayu untuk menyentuh Mr. P nya, hal itu dilakukan dengan sungguh hati-hati sehingga cukup lama Bi ayu tidak menyadari hal tersebut. Bi ayu agak tersentak dan menyadarinya setelah disisi lain tangan Jaka yang satunya lagi meraba paha Bi ayu yang kebetulan saat itu menggunakan rok sehingga dengan begitu cepat dapat diraih Jaka dan Bi ayu pun agak meronta melakukan perlawanan " jangan den....jangan den....dosa..dosa...den......insyf den....insyap.." Seranagn itu pun kemudian tidak berhenti sampai disitu karena Jaka sendiri tahu kalo dirumah yang jauh dari keramaian itu benar-benar tidak ada siapa-siapa. Kali ini kedua tangan Jaka meraih punggung Bi ayu yang mencoba bangkit dari simpuhannya tadi dan dengan begitu kuatnya membaringkanya ditempat tidur. Dengan kedua lengan yang dipegang kuat, kedua kaki tertindih Bi ayu hanya bisa meronta dan itu sungguh tidak berarti banyak bagi Jaka yang sudah diselimuti nafsu birahi. Diciumnya dengan cepat bibir Bi ayu yang masih mencoba menolak, dan Jaka juga sudah menindih tepat diatas Mrs.V nya Bi ayu dengan Mr.P nya Jaka walau masih terhalang oleh boxer dan rok yang sudah mulai terangkat sehingga kelihatan betapa mulusnya paha wanita lugu ini. berselang beberapa waktu kemudian seiring gesitnya serangan Jaka yang menghujam bibir Bi ayu dengan lidahnya tanpa disadaripun Bi ayu mulai menikmatinya, perlahan lidah Bi ayu sudah mulai mengadakan perlawanan walaupun tak begitu banyak sehingga Jaka bisa lebih rilex melakukanya. Jaka tak membuang kesempatan ini lebih lama lagi, kini dia mengarahkan ciumannya ke leher dan perlahan membuka satu demi satu kancing baju Bi ayu sampai kelihatan dengan jelas sepasang payudara yang ditutupi sebuah bra berwarna cream berukuran cukup besar. Jilatan Jaka pun kemudian mulai menyelusuri sela-sela bra dan dengan pelan Jaka melepaskan talitan bra tersebut sehingga kini pemandangan yang sungguh syur, di mainkannya puting susu Bi ayu yang segar itu secara bergantian membuat bi ayu mendesis, disaat bersamaan ketika Jaka memainkan lidah dan sedotannya pada putingnya bi ayu tangannyapun tidak berhenti menggrayangi tubuh Bi ayu sampai kemudian mendarat di atas Cd Bi ayu yang sudah mulai membasah, tangan itupun mulai menyusup ketengah-tengah Cd hitam yang tutupi keindahan duniawi itu. Sesaat kemudian tangan Jaka pun sudah menyusup ke liang Mrs.V Bi ayu, mulut Jaka perlahan mulai bergerak turun menuju perut dan kemudian tangan Jaka melepaskan Cd Bi ayu, dia hanya bisa bergerak lemas dan sesekali berkata " su..sudah...den.." Namun Jaka tak menghentikan semuanya, kini lidah jaka mulai mulai menari diatas Mrs. V Bi ayu yang dipenuhi bulu lebat, di mainkan pula klitorisnya dengan lidah itu, sungguh saat itu Bi ayu merasa sesuatu terjadi....dia mengejangkan tubuhnya...terasa cairan halus keluar dari Mrs.V Biayu......ternyata Bi ayu mendapatkan orgasmenya yang pertama yang tak lama kemudian bi ayu sudah begitu lemas seolah sudah menyerah, kini Jaka pun dengan leluasa memulai pertandingan ini, perlahan Jaka mulai menurunkan boxernya dan terlihat gagahnya Mr. P yang berukuran lumayan besar dan panjang itu. Di rentangkannya kedua kaki Bi ayu yang tadinya sempat tertekuk dan Jaka pun mulai menindih tubuh indah Bi ayu walaupun dengan rok yang hanya diangkat keatas, perlahan Jaka mencoba memasukkan Mr.P kedalam Mrs.Vnya Bi ayu dan Jaka sempat tersentak ketika beberapa kali Jaka tidak mampu memasukan Mr.P, terlihat ringisan pedih bercampur nikmat pada muka Bi ayu, terlintas dalam pikiran Jaka "ternyata Bi ayu masih perawan". Bagaikan seorang pejuang Jaka pun tak kunjung menyerah, Jaka mencoba dan mencoba lagi sampai....eehhhhek....terdengar suara dari bibir Jaka setelah Jaka berhasil memasukanya walau dengan sedikit tertahan oleh gerakan Bi ayu. Setelah itu perlahan Jaka memuali lagi dengan gesekan gesekan halus sampai Bi ayu relax lagi dan agak lemas. Desisan keluar dari bibir tipis Bi ayu....ah.....ahhhhh.....ah...., Lagi lagi kemudian kedua tangan Bi ayu memeluk erat punggung Jaka dan kini Mrs. Vnya benar benar basah oleh cairan halus kuning kemerahan, Jaka pun mempercepat laju gesekan dan tiba tiba mencabut Mr.P dan mengocoknya diatas perut Bi ayu........dan.......creeeeeet....creeeet.....ah....ah hampir pada saat yang bersamaan Mr. P Jaka pun mengeluarkan cairan putih yang kental yang di hamburkan diatas puser Bi ayu, mereka sesaat kemudian saling berpelukan lemas.
Malam itupun mereka lewatkan dengan tidur berdua dikamar tidur Jaka dengan melakukan adegan yang sama berulang ulang. Keesokan harinya pun Bi ayu yang terbangun lebih awal segera membersihkan badannya dan menyelesaikan tugasnya. Terngiang dipikiran Bi ayu kenapa semua ini terjadi dengan begitu mudahnya dan apa yang akan terjadi nanti kalo tuan besarnya sampai tahu...pasti dia akan kehilangan semuanya.
Selama dua minggu mereka tinggal bersama dan hari hari mereka lewati dengan adegan adegan syur, kadang dikamar tamu diatas sofa, bahkan kadang di kolam renang. Dua minggu kemudian, disaat mereka sedang melakukan adegan syur lagi di lantai atas terdengar suara bel di bawah.."ding...dong.." dengan cepat saja mereka menyambar pakaian mereka masing masing dan segera menyambut kedatangan tuan besar walau tidak bisa mencapai kepuasan seperti sebelumnya... Sejak saat itu Jaka seminggu sekali saat liburan kuliah selalu menghabiskan akhir pekannya diVilla sang ayah dan secara sembunyi sembunyi melakukan hubungan intim bak pasangan suami istri...... tanpa ada yang tahu ... kini semuanya menjadi rasia lereng gunung yang tiada satu orang pun yang tahu...

Tidak ada komentar: