Selasa, 30 Oktober 2007

Rahasia Villa Lereng Gunung

Ditulis oleh : Adi

Dering suara handphone mengusik tidur nyenyak sang pangeran, dia pun bangun dan mengusap mata dengan cepat tangannya menyambar handphone tersebut walau dengan suara yang masih agak gagap…” Hallo pagi…” sapanya dengan suara yang masih terpatah patah, terdengar suara keras membalas “ Hi..Jak kamu baru bangun ya..?” ternyata sang Bapak yang ada jauh dipegunungan tempat peristirahatannya. “ hallo pa..gimana kok tumben papa pagi pagi bener telpon aku?” tanya Jaka yang sudah mulai terbangun tenang. Sang bapak pun menjawab “ Jak papa ada tugas penting yang harus papa selesaikan diluar kota kira kira 2 minggu, kamu bias gak tungguin villa papa sekalian temenin Bibi, soalnya Mamamu mau ikut keluar kota”, dengan perasaan girang jakapun menanyakan balik ke papanya “ semua fasilitas papa ijinin aku pake kan pa..? Jaka seolah berharap banyak bias membawa mobil mewah papanya untuk berkeliling selama liburan itu, “ya….deh kamu boleh pake semuanya…” jawab papanya yang seolah sudah membaca terlebih dahulu keinginan anaknya,”Ok..deh pa..kapan aku harus kesana? Tanya Jaka dengan riang, “sesegera mungkin nanti sore papa sudah mau berangkat dan nanti uang saku papa titip sama bibi ya…”. “Terima kasih pa..sampaikan salamku pada mama…”ucap Jaka seraya menutup telpon itu dan dengan cepat bergegas gembira menuju kamar mandi.
Tampak tak lama kemudian Jaka yang sudah rapi dengan sebuah travel bag menuju kepinggir jalan dan melambaikan tangan kepada taxi yang kebetulan lewat didepannya. Taxi pun kemudian melaju menuju bebukitan yang membentang hijau di sepanjang jalan. Setelah berselang 2 jam kemudian tampak Jaka menunjuk sbuah rumah mewah yang tepat berdiri kokoh dibawah bukit Bedugul Bali seakan memberikan petunjuk pada sopir taxi untuk menuju kearah sana. Taxi pun berhenti tepat didepan rumah mewah yang berwarna putih bersih, dan kemudian diikuti suara klakson yang mengisyaratkan bahwa ada orang yang dating, tak lama kemudian seorang wanita berparas ayu dan polos dengan cepat menghampiri taxi tersebut “ oh…selamat datang den Jaka” sambut wanita itu dengan sedikit menunduk seolah tak berani menatap mata majikannya. Jaka pun mengeluarkan dompet dan memberikan beberapa lembar uang pada sopir taxi yang dengan sekejap membuat sopir taxi kembali melajukan kendaraannya. “ Bi.. Papa dan Mama udah berangkat ya..? Tanya Jaka dengan singkat, “sudah den..baru saja” sahut bibi dengan singkat seoalah masih canggung. “Oh ya bik, Papa ada titip uang ya…? Tanya Jaka penuh pengharapan. “Oh ya den bibi taruh dikamar eden diatas meja hias” sahut bibi seraya menarik koper yang penuh dengan perlengkapan Jaka. Terlihat gembira sekali Jaka saat itu karena kini seolah dia merasakan menjadi raja yang baru saja dinobatkan, dengan langkah yang sedikit terburu Jaka terlihat bergegas menuju kamar tidur tempat yang telah disiapkan oleh Bi ayu dan seraya membuang tubuhnya diatas spring bed yang empuk,…”byuk..” terdengar suara tubuh Jaka yang direbahkan sampai-sampai mengejutkan Bi ayu yang sedang merapikan baju-baju Jaka dari kopernya itu. Sepi dan sejuknya suasana pegunungan membuat Jaka terlelap dengan cepatnya walau sang Bibi masih sedang asyik merapikan pakaian anak majkannya itu.
Kira-kira jam 4 sore hari Bi ayu tetap sibuk mencuci pakaian majikanya yang kotor yang masih ditinggal dirumah itu. Disini hendak saya ulas sedikit tentang Bi ayu yang sudah bekerja disana sejak Bi ayu kecil dan seakan sudah menjadi bagaian dari keluarga tersebut, nama Bibi sebenarnya tidaklah cocok diberikan kepada dia karena umurnya sendiri barulah 25 tahun dan masih belum menikah, juga kalo dilihat warna kulit yang kuning langsat bersih dan wajah yang ayu seperti namanya, namun dia hanyalah seorang pembantu yang jarang merawat diri dan berhias membuat penampilannya kelihatan sangat sederhana. Pada saat itu sang Bibi mencuci pakaian dengan menggunakan kain yang setinggi lutut bak pembantu pada umumnya dan tidak menggunakan baju hanya Bra saja. Tak lama kemudian Jaka terbangun dari tidurnya dan berjalan menuju teras yang menghadap kedanau namun dalam langkahnya menuju ke teras dia melewati kamar mandi tempat Bi ayu mencuci yang pintunya setengah tertutup sehingga saat Jaka lewat hanya dia yang bias melihat Bi ayu sedangkan tidak sebaliknya karena Bi ayu sendiri membelakangi pintu. Baru beberapa langkah Jaka melewati kamar mandi dan saat itu pula langkah pemuda yang baru berusia 17 tahun itu terhenti dan terbersit pikiran kotor di otak Jaka saat itu “ waw kelihatannya punggung Bi ayu mulus juga ya” dan dengan menginjikan kakinya Jaka pun membalikan langkahnya mendekati kamar mandi dan berdiri di sela sela lobang pintu memperhatikan punggung Bi ayu yang sedang asyik mencuci, tanpa disadari Bi ayu, Jaka benar-benar memperhatikan setiap lekukan tubuh indah Bi ayu yang menggunakan kain basah sehingga memudahkan Jaka untuk menikmati walaupun masih tertutup. Sungguh tanpa sadar Bi ayu masih dengan asyiknya sampai pada bilasan terakhir dan dia tak mengira sama sekali kalo ada sepasang mata memandangi dengan tajam. Disisi lain Jaka sudah gusar ingin memeluk dan…meremas tubuh indah itu. Setelah semua terbilas bersih, Bi ayu yang tidak tahu kalo ada yang memperhatikan dia ternyata perlahan menurunkan kainnya dan membuka Branya sehingga hanya CD berwarna putih tipis yang menutupi tubuhnya kali ini, terlihat pantatnya yang sintal semakin membuat Jaka tak tahan, juga terlihat jelas sepasang susu yang begitu indah yang mulai di elusnya dengan sabun. Saking tak tahan Jaka pemuda yang belum tahu banyak tentang wanita ini, melangkahkan kakinya menuju kamarnya dan segera membuka celana yang sudah lecek karena diremas-remas itu kemudian meraih Mr.P dan mengocoknya sambil memejamkan matanya sampai 10 menit kemudian mengeluarkan cairan putih kental, terlihat Jaka sangat menikmati apa yang dia lakukan. Maksud hati melihat pemandangan gunung malah ketemu gunung Bi ayu yang indah.


Setelah itu mungkin Jaka merasa sedikit lelah lalu dia membaringkan tubuhnya di tempat tidur tanpa memakai celananya terlebih dahulu, saat itu pintu juga setengah tertutup. Berselang beberapa menit kemudian, Jaka ternyata sudah tertidur pulas lagi, namun sungguh terkejut si Bi ayu yang ketika itu bermaksud membangunkan Jaka untuk makan malam melihat Jaka setengah telanjang, diam-diam ternyata bi ayu pun kelihatan agak tersentak melihat ukuran Mr.P Jaka yang lumayan besar. Disaat yang hampir bersamaan Jaka pun tersentak dan Bi ayu segera membalikan badan dengan berkata "Maaf den bibi hanya bermaksud membangunkan aden karena makan malamnya sudah siap", dengan terburu dan kalang kabut Jaka berusaha meraih celananya dan segera memakainya. Rasa malu dan rasa kepengen ngelakuin hubungan saat itu bercampur dihati Jaka. Dengan muka tebal pun Jaka menjawab " Ya sudah nanti saya makan, saya mau mandi dulu".


Singkatkata Jaka yangsudah mandi dan berganti pakaian dengan bau farfum yang sedap menuju kemeja makan dan menikmati masakan yang dibuat oleh Bi ayu. Dengan lahap sekali Jaka menikmati hidangan itu dengan sesekali melirikan matanya ke Bi ayu, yang mana masih terbersat dipikiran Jaka tentang indahnya tubuh wanita yang duduk bersimpuh di sebelah meja makan. Tak lama kemudian Jaka selesai makan dan bertanya dengan muka yang sedikit Jaim kepada Bi ayu "bi,...bibi udah makan?" dengan tenang sekali Bi ayu menjawab denganmuka tertunduk "Ya den sebentar juga saya makan". Sambil mencuci tangannya Jaka kembali bertanya " Bi..bibi bisa pijat gak ya? saya merasa letih sekali setelah perjalanan jauh tadi siang", masih dengan sikap kepala menunduk Bi ayu menjawab " ya..den, tapi bibi gak begitu kuat tangannya, ya kalo sekedar mijit sih bibi bisa kok". Sambil berjalan menuju kamarnya Jaka berkata " ya deh bik, tolong pijitin aku...", Bi ayu sungguh tidak berani membantah dan dengan segera mengikuti langkah Jaka dengan langkah-langkah kecil dibelakangnya. Sesampai dikamar dengan sedikit ragu Jaka pun melucuti pakaiannya dan hanya menyisakan boxernya saja, yang kemudian segera telungkup seolah siap untuk dipijat, namun Bi ayu yang sebenarnya juga suka memandangi tubuh majikan kecilnya langsung berbalik dan melangkah dengan cepat sambil berkata "Maaf den bibi mau ambil minyaknya dulu" serta dengan cepat dia kembali dengan menggenggam sebotol minyak urut di tangannya. Sang bibi pun mulai mengurut kaki Jaka yang berbulu tipis dan atletis itu dan perlahan kepaha, Jaka pun sangat menikmati pijatan itu sambil berkata "pijatannya enak lho bik", sang bibi hanya tersenyum tenang. Tanpa disadari ternyata Jaka terangsang dan Mr.P nya mulai mengeras dan serasa mendorong kasur empuk yang ditidurinya, dan dia berkata "bi..bisa gak pijat yang ini lagi.." sambil menunjuk pada pangkal pahanya, tanpa berani menolak sang bibi pun mengarahkan tangannya kepangkal pahanya Jaka. Bi ayu merasa agak risih melakukannya namun dia harus melakukan perintah Jaka, karena masih ada perasaan takut didalam hatinya Bi ayu pun melakukan dengan sangat hati-hati sampai sampai beberapa waktu kemudian Jaka memegang tangan Bi ayu dan mengarahkan kedasar sela sela pahanya seolah memberikan perintah kalau pijatannya kurang berani. Beberapa kali Bi ayu menyentuh buah paha Jaka yang mulai mengkerut menahan nafsunya, anyway tanpa disadaripun Bi ayu semakin asyik melakukannya, maklum saja Bi ayu adalah seorang wanita yang Jablay ( Jarang di Belai ). Sesudah itu Jaka membalikkan badannya pertanda dia ingin dipijat bagaian depan tubuhnya, "ya.....ampun..." celetuk Bi ayu tanpa sadar setelah melihat perubahan bentuk celana Jaka yang ternyata tanpa CD, "ada apa bi...?" tanya Jaka pura-pura tidak tahu. "eeeeenggak.....den...eeenggak kok" jawab Bi ayu dengan sedikit ketakutan, kini Jaka mulai agak nakal dan berkata "pasti bibi perhatiin yang ini ya...." tanya Jaka dengan cueknya. Bi ayu pun bisa membaca maksud Jaka, dengan senyumnya yang tipis dan masih tercampur sedikit malu dan takut diapun menyahut "....ehmm....gak kok den..". Bi ayu kemudian melanjutkan pijatannya, sampai suatu klimaks lagi Jaka mengambil tangan Bi ayu dan mengarahkannya ke Pangkal pahanya, namun kali ini hal itu dilakukan dengan tatapan nafsu yang menyorot dari matanya, dengan sedikit perlawanan namun tak berarti bagi tarikan tangan jaka yang begitu kuat dan seraya tetap memegang tangan Bi ayu seolah mengajarkan bagaimana memijat dengan baik, setelah semuanya berjalan dengan baik tanpa kesadaran Bi ayu perlahan Jaka pun mengarahkan tangan Bia ayu untuk menyentuh Mr. P nya, hal itu dilakukan dengan sungguh hati-hati sehingga cukup lama Bi ayu tidak menyadari hal tersebut. Bi ayu agak tersentak dan menyadarinya setelah disisi lain tangan Jaka yang satunya lagi meraba paha Bi ayu yang kebetulan saat itu menggunakan rok sehingga dengan begitu cepat dapat diraih Jaka dan Bi ayu pun agak meronta melakukan perlawanan " jangan den....jangan den....dosa..dosa...den......insyf den....insyap.." Seranagn itu pun kemudian tidak berhenti sampai disitu karena Jaka sendiri tahu kalo dirumah yang jauh dari keramaian itu benar-benar tidak ada siapa-siapa. Kali ini kedua tangan Jaka meraih punggung Bi ayu yang mencoba bangkit dari simpuhannya tadi dan dengan begitu kuatnya membaringkanya ditempat tidur. Dengan kedua lengan yang dipegang kuat, kedua kaki tertindih Bi ayu hanya bisa meronta dan itu sungguh tidak berarti banyak bagi Jaka yang sudah diselimuti nafsu birahi. Diciumnya dengan cepat bibir Bi ayu yang masih mencoba menolak, dan Jaka juga sudah menindih tepat diatas Mrs.V nya Bi ayu dengan Mr.P nya Jaka walau masih terhalang oleh boxer dan rok yang sudah mulai terangkat sehingga kelihatan betapa mulusnya paha wanita lugu ini. berselang beberapa waktu kemudian seiring gesitnya serangan Jaka yang menghujam bibir Bi ayu dengan lidahnya tanpa disadaripun Bi ayu mulai menikmatinya, perlahan lidah Bi ayu sudah mulai mengadakan perlawanan walaupun tak begitu banyak sehingga Jaka bisa lebih rilex melakukanya. Jaka tak membuang kesempatan ini lebih lama lagi, kini dia mengarahkan ciumannya ke leher dan perlahan membuka satu demi satu kancing baju Bi ayu sampai kelihatan dengan jelas sepasang payudara yang ditutupi sebuah bra berwarna cream berukuran cukup besar. Jilatan Jaka pun kemudian mulai menyelusuri sela-sela bra dan dengan pelan Jaka melepaskan talitan bra tersebut sehingga kini pemandangan yang sungguh syur, di mainkannya puting susu Bi ayu yang segar itu secara bergantian membuat bi ayu mendesis, disaat bersamaan ketika Jaka memainkan lidah dan sedotannya pada putingnya bi ayu tangannyapun tidak berhenti menggrayangi tubuh Bi ayu sampai kemudian mendarat di atas Cd Bi ayu yang sudah mulai membasah, tangan itupun mulai menyusup ketengah-tengah Cd hitam yang tutupi keindahan duniawi itu. Sesaat kemudian tangan Jaka pun sudah menyusup ke liang Mrs.V Bi ayu, mulut Jaka perlahan mulai bergerak turun menuju perut dan kemudian tangan Jaka melepaskan Cd Bi ayu, dia hanya bisa bergerak lemas dan sesekali berkata " su..sudah...den.." Namun Jaka tak menghentikan semuanya, kini lidah jaka mulai mulai menari diatas Mrs. V Bi ayu yang dipenuhi bulu lebat, di mainkan pula klitorisnya dengan lidah itu, sungguh saat itu Bi ayu merasa sesuatu terjadi....dia mengejangkan tubuhnya...terasa cairan halus keluar dari Mrs.V Biayu......ternyata Bi ayu mendapatkan orgasmenya yang pertama yang tak lama kemudian bi ayu sudah begitu lemas seolah sudah menyerah, kini Jaka pun dengan leluasa memulai pertandingan ini, perlahan Jaka mulai menurunkan boxernya dan terlihat gagahnya Mr. P yang berukuran lumayan besar dan panjang itu. Di rentangkannya kedua kaki Bi ayu yang tadinya sempat tertekuk dan Jaka pun mulai menindih tubuh indah Bi ayu walaupun dengan rok yang hanya diangkat keatas, perlahan Jaka mencoba memasukkan Mr.P kedalam Mrs.Vnya Bi ayu dan Jaka sempat tersentak ketika beberapa kali Jaka tidak mampu memasukan Mr.P, terlihat ringisan pedih bercampur nikmat pada muka Bi ayu, terlintas dalam pikiran Jaka "ternyata Bi ayu masih perawan". Bagaikan seorang pejuang Jaka pun tak kunjung menyerah, Jaka mencoba dan mencoba lagi sampai....eehhhhek....terdengar suara dari bibir Jaka setelah Jaka berhasil memasukanya walau dengan sedikit tertahan oleh gerakan Bi ayu. Setelah itu perlahan Jaka memuali lagi dengan gesekan gesekan halus sampai Bi ayu relax lagi dan agak lemas. Desisan keluar dari bibir tipis Bi ayu....ah.....ahhhhh.....ah...., Lagi lagi kemudian kedua tangan Bi ayu memeluk erat punggung Jaka dan kini Mrs. Vnya benar benar basah oleh cairan halus kuning kemerahan, Jaka pun mempercepat laju gesekan dan tiba tiba mencabut Mr.P dan mengocoknya diatas perut Bi ayu........dan.......creeeeeet....creeeet.....ah....ah hampir pada saat yang bersamaan Mr. P Jaka pun mengeluarkan cairan putih yang kental yang di hamburkan diatas puser Bi ayu, mereka sesaat kemudian saling berpelukan lemas.
Malam itupun mereka lewatkan dengan tidur berdua dikamar tidur Jaka dengan melakukan adegan yang sama berulang ulang. Keesokan harinya pun Bi ayu yang terbangun lebih awal segera membersihkan badannya dan menyelesaikan tugasnya. Terngiang dipikiran Bi ayu kenapa semua ini terjadi dengan begitu mudahnya dan apa yang akan terjadi nanti kalo tuan besarnya sampai tahu...pasti dia akan kehilangan semuanya.
Selama dua minggu mereka tinggal bersama dan hari hari mereka lewati dengan adegan adegan syur, kadang dikamar tamu diatas sofa, bahkan kadang di kolam renang. Dua minggu kemudian, disaat mereka sedang melakukan adegan syur lagi di lantai atas terdengar suara bel di bawah.."ding...dong.." dengan cepat saja mereka menyambar pakaian mereka masing masing dan segera menyambut kedatangan tuan besar walau tidak bisa mencapai kepuasan seperti sebelumnya... Sejak saat itu Jaka seminggu sekali saat liburan kuliah selalu menghabiskan akhir pekannya diVilla sang ayah dan secara sembunyi sembunyi melakukan hubungan intim bak pasangan suami istri...... tanpa ada yang tahu ... kini semuanya menjadi rasia lereng gunung yang tiada satu orang pun yang tahu...

Minggu, 28 Oktober 2007

Asmara di meja kerja

Ditulis oleh : Adi


Pagi yang indah tanpa sedikit mendung dilangit yang biru bersih seakan membuat hari kerja Johan (bukan nama sebenarnya) tenang walau pagi ini hanya dia seorang diri yang dikantornya mengingat pegawai reception yang selalu ada di sebelah mejanya mengundurkan diri seminggu yang lalu. Tanpa dia sadari pintu kantor pun terbuka, ternyata yang datang adalah big boss yang mendanai kantor yang bergerak dibidang marketing itu. Si Boss menyapa " pagi Johan, apa kabar?" dengan tenang si johan menjawab "saya baik-baik ja bos" sambil dengan cepat tangan Johan memainkan keyboard komputernya seakan dia bekerja dengan semangat. " Oh ya Johan kemaren saya sudah interview 2 karyawan yang akan menemani keseharian kamu di kantor ini", terlihat senyuman Johan tipis sambil bertanya balik"Cewek apa cowok bos". Sambil membalas senyuman Johan yang man sudah dimengerti kalo Johan berharap itu cewek, Bosnya berkata " Ya cewek lah Jo", tanpa selang waktu yang lama terlihat didepan kantor seorang cewek mengendarai motor Vario memarkir motornya dengan jaket coklat membuka helm dan tampak menyiapkan diri untuk bertemu sama bos. Pintupun terbuka dan kata halus keluar dari mulutnya "Selamat Pagi semua" yang kemudian dibalas oleh salam si Boss, Johan terlihat tersenyum tipis JaIm menyalami cewek itu dan berkata " oh ya kenalkan aku Johan", "oh pak Johan toh...aku Lisa pak, seneng lho bisa kerja sama bapak" kata cewek itu ramah yang ternyata bernama Lisa.



Hari hari pun kemudian dilalui oleh kesibukan mereka dikantor itu, namun hanya Johan dan Lisa yang selalu ada dikantor itu karena si Boss selalu berada diluar kantor dgn karyawan yang satunya untuk berusaha bertemu klien. Johan dan Lisa pun kemudian dekat dan sering saling membicarakan tenang kehidupannya masing-masing. Pada suatu hari Johan dan Lisa ternyata harus bertemu kliennya di waterboom,yang mana dia mengendarai satu mobil berdua, dalam perjalanan Lisa asyik memaparkan kehidupan asmaranya kepada Johan tanpa dia sadari pembicaraan itu pun telah mengarahkan Johan untuk semakin memerhatikan Lisa dan seolah Lisa mengisyaratkan kalo saat ini dia lagi gak punya pacar. Tanpa Johan sadari juga nanutnya ( Mr.P) Johan mulai menyeruak membuat celana Johan jadi berubah bentuk. Sepulang dari bertemu klien tadi mereka pun balik kekantor, dalam pikiran yang masih kemana-mana Johan mencoba memulai pembicaraan ke arah yang agak membuat mata Lisa menggeliat, disela-sela pembicaraan itu Johan bertanya " Lisa boleh gak aku pinjam Hp mu?", " Boleh, buat apa?" tanya Lisa sambil menodorkan Hp merk Nokia 6600 itu. Johan dengan PDnya menjawab " aku pengen bikin foto buat kamu lihat-lihat dirumah" sambil tersenyum dia langsung menuju toilet dibelakang meja kerjanya. Lisa tampak heran kala Johan yang mau foto kok masuknnya ke toilet...? Ternyata.....Johan berpikiran lain ditaruhnya Hp itu disampingnya dan kemudian dilepaskannya celananya, tampak anut Johan sudah gak sabaran untuk mendapat perhatian khusus, lalu di fotonya Nanut itu dan dilanjutkan dengan dikocoknya sampai mengeluarkan cairan dan kemudian difoto lagi. Dengan tenang Johan membersihkan Nanutnya dengan tissue dan keluar dari toilet dan berkata "Lis aku dah buatin kamu fotoku yang paling bagus untuk kamu bayangin setiap malam kamu kesepian", tersenyum pula Lisa sambil menjawab " Thanks ya pak" tanpa membuka dan melihat foto itu lagi. jam pun berjalan dengan langkah pasti dan menunjukan kalo jam kerja mereka sudah akan segera berakhir, mereka mengemasi semua alat-alat kantor mereka, sambil menguak kesunyian Johan bertanya " Emang fotonya gak mau di lihat ya?" Lisa tidak curiga sama sekali tentang foto itu dan dengan tenang mengambil Hpnya dan menguta-atiknya "woooooow apaan ini" Lisa tertawa terpingkal-pingkal sambil dengan cermat memperhatikan foto tersebut kemudian berkata lagi "wo keren buanget pak" komentar Lisa seolah memberikan peluang lebih pada Johan, Johan tak mau melewatkan kesempatan itu dan berkata "keren sih keren tapi dia gak pernah ada temennnya....,oh ya.."seraya Johan memegang tangan Lisa dan dengan agak menariknya kebelakang Johan berkata "Lis..dia pengen sekali bisa gak kamu bantuin pegangin dia aja biar dia seneng" Lisa menolaknya tapi masih dengan senyuman yang kayaknya masih memberikan harapan, dan Johan pun bilang "cuman pegang aja kok" sambil menarik tangan lisa ke toilet, ditutupnya pintu toilet itu oleh Johan dan Lisa masih tersenyum memerah seakan dia diantara mau dan malu. Dengan sigap Johan melorotkan celananya dan dengan sungguh gagah nanutnya menantang keluar, Lisa pura-pura menutup matanya sambil meringis " jangan pak....jangan.." Johan memangsudah bisa membaca keadaan itu dan mengambil tangan Lisa yang kemudian dipegangkannya ke Nanutnya, beberapa kali memang Lisa menolak dan Johan tetap melakukan hal yang sama, namun akhirnya tangan Lisa memegang Nanut itu dan perlahan dia mulai menggerakannya maju mundur, Johan sangat menikmatinya tanpa disadari Lisa pun tampak menikmati semuanya itu terbukti saat tangan Johan mulai nakal meraba payudara dan paha Lisa dia hanya bisa mendesisss, tangan Johan sungguh gesit dalam sesaat sudah bisa membuka kancing baju dan menarik payudara lisa keluar dan lalu menghisap dan memainkan lidahnya diatas puting merah yang munggil, adegan mesum semi blue pun berjalan tangan Johan yang satu lagi menari dibalik celana dalam Lisa yang sudah di basahi oleh air-air nafsu, kejadian ini berlangsung cukup lama sampai Johan puas walau tak sampai berhubungan badan, dia kemudian berkata " Lis kamu mau kan lakuin ini lagi buat aku? Lisa menjawab "Ya..tapi tidak sampai ML" Johan mengangguk pertanda dia setuju dengan kesepakatan mereka. Mereka pun pulang kerumah masing-masing dengan membawa seribu kebingungan di kepala mereka.
Hari-hari dalam minggu itu mereka lalui dengan banyak sekali dengan hal-hal yang syur seperti ciuman ala dewasa dan juga tak jarang terjadi adegan saling pegang senjata mereka. Pada suatu hari mereka harus menemui klien kantor yang karena kesibukan Boss dan satu karyawan lainnya, Johan dan Lisa ditugaskan untuk mengambil alih kerjaan tersebut. Detik demi detik mereka lalui dengan benar-benar profesional dalam artian mereka masih dalam konteks melakukan pekerjaan, ketika semuanya sudah selesai mereka menuju balik kekantor. Namun pada perjalanan balik tersebut Johan telah memikirkan sesuatu didalam otak kotornya, ketika sampai pertengahan perjalanan Johan membelokkan mobilnya kesebuah penginapan, agak tersentak memang Lisa saat itu namun dia sadar kalo mereka sudah membuat komitmen yang mana tida akan terjadi yang lebih jauh dari yang terjadi kemaren-kemaren "Pak, kita mau kemana?" tanya Lisa dengan lirih, dengan santainya Johan menjawab "cuman sebentar aja......tenang aja kamu" tak lama kemudian mobil terhenti dan mereka pun menuju kamar dengan nomor 2 dan diikuti oleh seorang pegawai sambil membawa sepasang handuk dengan sambil menawarkan minum, Johan tersenyum dan meminta untuk dibawakan 2 botol Fanta merah dan kemudian membayarkan selembar uang kepada pegawai penginapan itu. Selang beberapa menit sang pegawai datang membawakan minum dan dengan senyumnya yang manis berkata " silahkan pak.." Johan mengambil minuman tersebut dan langsung menyambar handle pintu lalu kemudian menutupnya, Dengan tenang Lisa menyelonjorkan tubuhnya diatas tempat tidur seakan dia sangat kelelahan. " Silahkan minum dulu dong Lis..." tawar Johan memecah suasana, " ya..pak biarin disana dulu,...pak anyway kita bakalan lama gak disini ya...?" tanya Lisa, " ah..enggak kok Lis paling 1 jam aja" jawab Johan,. Tanpa panjang cerita lagi Johan merebahkan badannya yang kekar disebelah Lisa sambil menempatkan tangannya diatas perut Lisa, " to..kan mulai lagi bapak.." guman Lisa seakan memberikan perlawanan yang walaukan tidak berarti sama sekali bagi Johan " Lis...kita kan udah sepakat kalo kamu bakal gituin aku sampai aku puas..itu kan kesepakatan kita?" taya Johan seakan menuntut janji Lisa, Lisa tersenyum namun masih kelihatan keraguan di muka Lisa. Sebegitu cepatnya kemudian bibir Johan menghampiri bibir Lisa yang langsung saja disambut Lisa dengan spontanitas, terjadilah suatu permainan mulut saling lumat dan lidahnya pun beradu, dalam sengitnya ciuman itu tangan Johan tidak diam samasekali tangannya mulai menyerbu lini-lini pertahanan Lisa dengan sekejap dua insan ini sudah merasakan nafsu yang menggebu, tanpa disadari Johan telah melucuti semua pakaiannya sampai tak ada sehelai benang pun yang menutupi badannya, terlihat nanut Johan gagah menantang bagaikan seorang pendekar yang mau berperang. Saat adegan itu dilanjutkan dengan seru-serunya mendadak Johan menghentikan serangannya dan berkata " Lis Celanamu basah lho buka gih..." Lisa tersentak, dia tidak menyadari kalo dia memakai celana panjang kain warna putih yang mana didaerah Mrs.V nya udah kelihatan ada cairan yang membasahinya, mungkin karena sudah menikmati semuanya juga Lisa langsung saja mengiakan permintaan itu hanya Bra dan CD kini diatas tubuh Lisa, tanpa banyak pikir lagi Johan melanjutkan serangannya, kali ini tangannya menyambar Bra lisa dan membukanya dengan cepat, dengan ganas kemudian Johan menghisap puting payudara yang merah itu secara bergantian, perlahan tangan Johan bergerak kebawah menghampiri CD Lisa yang sudah basah, masing-masing sibuk dengan tangannya sendiri, tangan Lisa sibuk memberikan kocokan halus pada nanut Johan dan begitu juga sebaliknya. Perlahan tangan Johan memeloroti CD Lisa yang terbuat dari kain halus tipis itu dan kinipun mereka berdua telanjang bulat. Berselang beberapa menit kaki Johan sudah mulai menindih kaki Lisa, perlahan pun tubuh mereka sudah menyatu, Lisa mendesis keenakan, dengan cepat Johan menggunakan moment ini untuk mengarahkan nanutnya ke Mrs.V nya Lisa, Lisa sungguh tak sadar kalo perlahan nanut Johan pun dengan lihai memasuki lobang asmara Lisa yang telah licin oleh lendir-lendir birahi. Pergulatan mereka pun terjadi dengan seru sekali dan akhirnya mereka mencapai puncak kepuasan bersama, yang kemudian saling berpelukan dan rebah kelelahan.
Perjalanan pulang mereka dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan tentang kenapa semua bisa terjadi. Mereka pun kemudian menutup kantor dan pulang menuju rumah masing-masing.
Mulai saat itu hari-hari mereka dilalui dengan melakukan hal yang sama setiap pulang kerja. Dan tak jarang juga justru Lisa yang menawari Johan untuk mau ML. Sampai pada suatu hari akhirnya cerita asmara terlarang mereka diktahui sang Boss dan Lisa memutuskan untuk berhenti bekerja, karena dia ingin melupakan semuanya walau kenikmatan yang dia rasakan belum pernah dia dapatkan dari lelaki manapun. Dia berkata " Pak biar aku yang behenti saja daripada harus semuanya jadi berantakan. akhirnya semua itu berhenti sampai disitu dan tidak berkelanjutan lagi..........

Jumat, 26 Oktober 2007

Kesalahan yang terindah

Ditulis oleh : Adi


Disini aku mau ceritakan pertanyaan yang ada di hatiku " Apakah aku mencintainya?". Sebetulnya dia adalah saudara tua istriku sebut saja Mira (bukan nama sebenarnya),tetapi umurnya hanya 26 tahun yang mana 3 tahun lebih muda dariku. Dia telah menikah hampir tujuh tahun, namun belum dikaruniai keturunan.


Hal ini berawal dari ketika dia sangat perhatian kepada anak-anakku dan istriku, aku merasa telah terbangun hubungan yang rukun diantara kita. Ketika itu mika selalu menanyakan keadaan istri dan anak-anakku melalui sms dan sebaliknya akupun sering menghubungi dia untuk menanyakan keadaanya karena kutahu suaminya tidak begitu perhatian kepadanya. Pada tanggal 31 Mei 2006 aku berangkat ke lovina untuk menjalani tugas sebagai tour guide yang mana aku ditemani seorang sopir dan dua orang tamu asing. Dalam perjalanan sungguh banyak yang terjadi, singkat cerita dia begitu perhatian sama aku bahkan melebihi perhatian istriku yang mana dia selalu ingat menanyakan aku lagi dimana...ngapain...sudah makan atau belum, mungkin berawal dari sana perasaanku mulai tumbuh. Malam itu kuhabiskan di sebuah motel. Sampai akhirnya pagi pun tiba dan kitapun melanjutkan perjalanan menuju Ubud, dalam perjalanan handphoneku pun berdering, oh ternyata Mira.......kembali lagi dia menanyakan keadaanku....begitu merdu kudengar suaranya. Dalam percakapan itu saya langsung mencoba mengajaknya untuk bisa makan malam berdua atau....just watch a movie....diapun mengiakan ajakanku tapi dia mungkin sudah mulai berpikir kemana arah dari semua ini.


Dua hari kemudian kita bertemu dan makan malam bersama disebuah warung padang, disanalah semua kuungkapkan sejujurnya kalo benih sayang dihatiku sudah mulai tumbuh..dan tanpa kusadari mulutku ini telah mengucapkan kata " I love You" Dia pun tersentak sesaat dan dia sungguh tak percaya pada diriku....samapi-sampai mensnya keluar secara tiba-tiba dan dia berkata " Dik kita harus berpikir dua kali kalo kita sampai selingkuh karena kamu adalah suami adikku, kalo sampai ada yang tahu ini akna menjadi masalah yang sangat besar", saat itu aku merasa malu sekali sampai aku gak berani lagi menatap wajahnya, dan akhirnya pun kita akhiri makan malam itu dan dia pun pulang sendiri tanpa harus ku antarkan.


Beberapa hari kemudian yang mana bertepatan dengan hari ulang tahunnya dia, aku dan keluarga mengajak dia sembahyang ke pura, dan ketika perjalanan pulang kita mampir di sebuah warung surabaya yang terkenal sangat lezat, ketika itu aku dan istriku mengucapkan "Selamat Ulang tahun yang ke 26 Mira". Dia begitu bahagia saat itu karena suaminya sendiri tidak mengingat kalo hari itu adalah hari ulang tahunnya.


Empat hari kemudian aku dan dia pergi kesalon untuk mengecat rambut bersama namun setelah semuanya selesai aku kemudikan mobilku menjauh samapi ke bedugul, aku langsung mengarahkan mobilku kesebuah hotel, dia memang agak terkejut ketika itu tetapi aku mengingatkan dia kalo tidak bakalan terjadi apa-apa, namun gejolak hatipun tak tertahankan setelah kita tidur-tiduran dikamar hotel, perlahan kubelai rambutnya dan aku selalu memberikan rayuan yang bisa membuat dia yakin. Ternyata belaian itupun membuahkan hasil, perlahan kulihat dia juga mulai mendesah, perlahan lagi kudekatkan mulutku kemulutnya dan ciumanpun tak terelakan. Dia berkata " Dik jangan lebih ya..." Tanpa jawab tangan ku pun mulai perlahan turun dan aku remas kedua susunya yang sintal, satu persatu kulepaskan kancing bajunya kemudian kuarahkan ciumanku kelehernya dan perlahan turun...sampai akhirnya kukulum puncak gunung yang indah itu, tanpa kusadari nafsuku tak terbendungkan lagi dengan sigap kedua tanganku mencoba melepaskan celananya, tanpa perlawanan yang berarti akupu berhasil memelorotinya sampai kulihat CD putih tipisnya yang menerawangkan indahnya bulu tipis menutupi si mrs.V. Mulut nakalku mulai menghampiri perut dan perlahan turun menuju CD indah itu. Kini dapat kurasakan kalo V nya sudah mulai membasah pertanda ada ijin untuk lebih dari sekedar itu, perlahan pula lidah nakal ini mulai menjarah ke sela-sela CD tipis itu dia agak mengelak namun rasa mulai menghampiri sanubari yang kesepian, akhirnya pun lidahku sampai ke liang Mrs.V, kemudian mulai kumainkan gerakan-gerakan halus yang membuat dia tak tahan lagi, sungguh tanpa sadar aku telah melucuti semua pakaianku juga terlihat Mr. P ku berdiri tegak menantang dengan muka merah membara, perlahan ku geser tubuh ini sehingga P ku mendekati mulutnya dengan lidahku yang masih asyik memainkan biji kecil yang membuat bibir kekasih hatiku itu mendesis.."ssst...ssst pelan-pelan dik" kata itu terucap begitu halus dari mulutnya yang indah. Kemudian bisa kurasakan kalo Mr. P ku sudah berada persis dilidahnya dengan pijatan-pijatan lembut yang membuat aku semakin garang, saking tidak bisa kutahankan lagi langsung kuangkat kedua betisnya sambil menggeser badanku dan mengarahkan Mr.P ke Mrs.V, perlahan kemudian kudorongkan dengan halus dan dia menjerit tipis "hhhh....hhhhh...hh", kakinya pun mulai naik kepinggangku dan menekan dengan erat sekali, hanya berapa kali genjotan dapat kurasakan cairan mulai membasahi permukaan Mrs,V ternyata dia telah mendapatkan orgasmenya, tanpa tunggu lagi kutambah kecepatan Mr.P yang awalnya lambat menjadi sangat cepat dan diapun menjerit hirsteris sungguh kurasakan kenikmatan yang luar biasa berselang berap menit kemudian sungguh tak bisa kutahankan lagi Mr. P pun memuntahkan semua nafsunya didalam liang Mrs.V. saat itu begitu menyenangkan namun setelah kita mandi dan hendak pulang penyesalan mulai menghantui perasaan kita berdua, sempat tuimben-tumbennya suaminya menelepon dia, dengan jawaban yang agak terpatah-patah dia bilang kalo dia masih disalon.

Hari demi hari berlalu dan kamipun melalui hubungan itu dengan hal-hal yang sama lagi sampai pada suatu hari ternyata Mira hamil dan waktu itu aku hendak menanyakan hal itu namun keburu sang suami datang dan dengan perasaan cemburu membentak Mira. Semenjak itu kemudian hubungan kita menjadi renggang dan bahkan gak ada komunikasi lagi kecuali sewaktu aku pulang bersama istriku kerumah orang tuanya. Kini setiap saat ku melihat Mira dengan menyusui sang anak timbul tanda tanya dalam benakku " Apakah sang anak adalah anakku?". Ingin serasa kupeluk dan kukasihi sang anak yang sangat kuyakini kalau dia adalah buah hatiku namun apadaya semua hanya kenangan yang indah diantara kita.

Sungguh aku merasa bersalah pada istriku yang tercinta namun dibalik semua itu ada pula hikmah yang kita petik karena semenjak ada si cabang bayi suami Mira pun betah tinggal dirumah dan mulai perhatian kepada Mira. Semoga kalian Bahagia selamanya Mira......doaku juga untuk si Bayi yang cantik semoga dia selalu berbahagia...karena takan pernah kuijinkan siapapun menyakitinya..........